Rabu, 28 Agustus 2024

Kilau Abadi dari Kota Proklamator



     Pada tahun 2006, di kota yang dikenal sebagai kota Proklamator, pada bulan Proklamasi, lahirlah seorang putri kecil yang menjadi anugerah dan jawaban dari doa sepasang insan. Orang tuanya memberinya nama yang penuh makna, Alfa Adishree, yang berarti "seribu kilau yang abadi." Nama ini menggambarkan harapan mereka agar Alfa tumbuh menjadi sosok yang menerangi dan menginspirasi orang di sekitarnya. Alfa lahir dari pasangan sederhana, Moh. Daman Wijaya, seorang kuli, dan Siti Kholif, seorang ibu rumah tangga. Dengan latar belakang keluarga yang hanya berpendidikan hingga tingkat SMA, mereka memiliki impian besar untuk putri mereka.


     Alfa menjalani pendidikannya mengikuti alur mars madrasah mulai RA, MI, MTs, MA di bawah naungan Yayasan Al Hikmah, yang kebetulan hanya berjarak setengah kilometer dari rumahnya. Sejak taman kanak-kanak di RA Perwanida Al Hikmah, Sekolah dasar di MIN 2, Sekolah menengah pertama di MTsN 1 hingga pendidikan menengah atas di MAN 3, Alfa setia menempuh pendidikan di yayasan yang sama selama satu dekade lebih. Meski jalur pendidikannya tidak berubah dan ketika ditanya teman-temannya, "Apakah kamu tidak bosan dengan suasana sekolah yang begitu-begitu saja?" Alfa selalu menjawab, "Enggak lah, kan ada sekolah yang dekat dan lumayan bagus, bahkan siswa lain bela-belain jauh-jauh bersekolah di sini, jadi kenapa enggak?". Jawabannya menunjukkan bahwa ia adalah sosok yang biasa melihat sisi positif dalam segala hal.


     Selama masa sekolahnya, Alfa memang tidak banyak meraih prestasi yang gemilang di tingkat sekolah. Ia pernah mewakili sekolah dalam Kompetisi Sains Madrasah (KSM) tingkat kabupaten, baik dalam KSM Matematika saat di MI, maupun dalam KSM beregu saat di MAN. Namun, masa kejayaannya justru datang ketika ia berusia 7 tahun. Alfa mengikuti lomba Sempoa Kreatif dan berhasil meraih berbagai penghargaan, mulai dari juara 1 tingkat daerah, juara 1 tingkat provinsi, hingga juara harapan 2 tingkat nasional. Prestasi ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi Alfa dan keluarganya.




     Meskipun tidak selalu tampil bak bintang dalam akademik, ia tetap memiliki semangat belajar yang tinggi. Ia selalu berusaha keras dan tidak pernah menyerah, meskipun tantangan datang silih berganti. Ketika ditanya tentang bagaimana ia menghadapi kegagalan, ia tegas menjawab, "Kegagalan itu bukan akhir dari segalanya. Justru dari kegagalan, aku belajar untuk menjadi lebih baik." Sikapnya yang pantang menyerah ini memberikan kesan tersendiri bagi orang sekitarnya.

     Alfa Adishree adalah bukti nyata bahwa kesuksesan tidak hanya diukur dari prestasi akademik. Kehidupan yang dijalani dengan semangat, ketekunan, dan sikap positif memberikan hasil yang luar biasa. Alfa menunjukkan bahwa dengan keyakinan dan usaha, kita bisa menciptakan kilau abadi dalam diri kita sendiri, yang akan terus bersinar, menginspirasi, dan menerangi jalan bagi orang-orang di sekitar kita. Seperti kata pepatah, 'Dengan percaya bahwa kamu bisa, kamu sudah setengah jalan menuju kesuksesan.' Terangi dunia dengan semangat dan ketekunan, dan buktikan bahwa setiap langkah membawa kita lebih dekat ke bintang.



PUISI RINDU: SEPI DALAM KENANGAN

      Puisi berjudul “Rindu” merupakan karya puisi perdana dari Gaia. Puisi “Rindu” tersebut merupakan perwujudan emosional sang penulis yan...